Kamis, 18 Oktober 2012

Rasanya Agak Tidak Adil, Anak Miskin itu..


Setiap hari, ada begitu banyak bayi di lahirkan, bersamaan dengan itu, ada juga begitu banyak bagian dari manusia yang mungkin kemarin kau lihat menghembuskan nafas terakhirnya dan kembali bersatu dengan bumi. 
Kemarin malam ibuku bercerita tentang anak laki-laki dari buruh cuci miskin, anak laki-laki itu masih sangat muda, mungkin baru sekitar 8 atau 9 tahun. Aku pernah melihatnya dulu waktu akau masih tinggal dirumah ibuku.  Anak laki-laki itu hitam dan kurus, seperti kebanyakan anak-anak pribumi, sedikit tidak terawat. Tapi waktu itu dia masih sangat sehat.
“ia terkena sakit mata, mata bangkak sudah 2 tahun. Mama sudah bilang sama ibu nya. Bawa nakanya kedokter specialis mata. Anaknya hampir buta. De tas-tas ransel kamu yang gak kepake boleh mama kasih orang?”
Kata ibuku saat menemaniku yang terbaring bosan diatas kasur. Maklum saja sudah 2 hari aku tidak boleh beranjak dari kasur kecuali pergi kekamar mandi.
“boleh, kalo ada yang mau baju sama sepatu uga boleh.  lalu kenapa gak dibawa kedokter?”
“ibunya bilang gak punya biaya”
“kenapa mama kasih uang, mamakan punya banyak uang?”
“udah,”
“terus? Kenapa gak sembuh”
“kemarin mama antar dia kedokter andi, lalu dokter andi bilang kena radiasi utravilet, lalu dokter andi kasih obat, sama buatkan kaca mata untuk menahan utravilet biar matanya gak tambah bengkak”
ultraviolet maksudnya? Terus?”
“tadinya udah agak mendingan, lalu kaca matanya dipecahin sama temen-temennya”
“loh kok? Masi SD kan ma”
“ia, gak taw anak SD sekarang jahat-jahat itu kaca matanya dibilang bohongan lalau dipecahin, belum bikin kaca mata lagi, tadi pagi Ibunya ketoko jual perak. Katanya anaknya mimisan gak berhenti-berhenti. Mama suruh dia bawa kedokter, dia bilang gak ada uang”
“ya emang gak ada uang. Cuci baju paling dapet berapa sih ma. Kenapa mama gak kasih uang lagi?”
“besok mama bawa dia kedokter andi lagi”
“yang bayar?”
“mama”
“o”
Hanya kata ‘o’ yang keluar dari mulutku. Aneh ya. Anak itu yatim, dan miskin, dakit pula. Tapi teman-temannya masih saja berlaku jahat dan tidak adil, padahal mereka masih SD, sudah tahu caranya menyiksa orang lain. Entah bagai mana rasanya jika para penyiksa itu ada dalam posisi anak sakit itu.
Sekarang aku memang sedang sakit. Typus dokter bilang. Tapi baru 4 hari belum 2 tahun, dan semakin hari semakin membaik. Aku punya cukup makanan untuk dimakan dan mama punya cukup uang untuk membawaku kedokter. Aku punya teman-teman yang mendoakan kesembuhanku sedangkan anak itu tidak. Terasa agak tidak adil baginya. Rasanya ingin menangis bagaimanan orang kecil terus menderita seumur hidup mereka dan banyak orang tidak peduli.
Dan rasa syukur itu hadir, aku memang tidak tinggal dirumah tapi aku terpelihara, mungkin kadang aku merasa sendiri, tadi aku tidak dibully, mungkin kadang aku merindu dan rindu itu tidak berbalas, mungkin kadang rasa sakit dan lelah juga bosan menghatui jantung dan hati tapi aku tidak sedang menderita, mungkin aku tersisih tapi aku tetap dikasihi, entah dari mana kasih itu, meski datang dan pergi.
“mama udah pulang, katanya mau kedokter andi?”
“gak jadi.”
“kenapa?”
“anak itu gak butuh dokter lagi.”
“udah sembuh?”
“anak itu udah mati”
“o”
Terasa agak tidak adil baginya. Rasanya ingin menangis bagaimanan orang kecil terus menderita seumur hidup mereka dan banyak orang tidak peduli.  Aku melemah, tapi aku tidak mati. Entah bagaimana wujud anak-anak kecil yang telah membuat satu nyama mati. Kalau mereka tahu, entah mereka akan merasa bersalah atau tidak. Kalaupun bukan mereka penyebabnya mereka memepercepat prosesnya.
Hari ini bumi berduka, hujan turun dengan deras. Satu lagi seorang anak buruh cuci miskin meningal dunia karna tidak tersedianya cukup uang untuk mengobati sakitnya. Karna tidak tersedianya cukup uang untuk membayar obat-obatan dan tenaga ahli untuk menopang kesembuhannya.
Hari ini bumi berduka, tapi tidak ada satu pun yang berubah, aku masih tetap akan bersekolah dan menjalani hari-hari seperti biasanya. Ibuku tetap bekerja, buruh cuci itu tetap berkeliling mencuci pakaian orang dengan rasa gamang, orang-orang disekelilingnya masih tetap berpangku tangan.
Tak ada yang berubah, Mr. Presiden masih duduk nyaman di istana negara, dan para petinggi negeri masih juga belum kenyang memakan uang rakyat. Para ulama, romo, dan pendeta masih menyelubungi diri dengan kesuciannya yang menjurus kearah munafik, Harga obat-obatan tidak juga menurun, dan anak-anak kecil nakal itu tetap tertawa sambil membully mangsa baru. Tak ada yang berubah, hanya pakaian-pakaian lusuh dan kasur kapuk  yang sepi menunggu pemiliknya kembali.



Rabu, 17 Oktober 2012

Bagaimana Nanti?? Entahlah.. Let It Flow


Jatuh hati, hal terbodoh yang anehnya senang sekali dilakukan oleh manusia.! Gue gak pernah ngerti kenapa anak manusia bisa bertemu dan kemudian merasakan sesnsai aneh yang membuat jantung berdegup lebih kencang tak beraturan, bernafas lebih berat dan tersenyum seperti orang gila.

Jatuh hati, seperti namanya, jatuh, dan tak ada jatuh yang tak sakit, termasuk jatuh hati. Meski demikian, entah mengapa ada begitu banyak orang yang menggemarinya dan jumlahnya bertambah banyak setiap hari.  Namun seperti namanya juga, jatuh hati memang sakit, kadang menggoreskan luka yang teramat dalam dan membuat beberapa orang mengalami yang disebut dengan patah hati, menghujat cinta sebagai permainan bodoh anak kecil. Kemudian dengan hati-hati menjaga hatinya, menguncinya dengan rapat agar tak tersentuh oleh tangan-tangan jahil yang akan memperparah peradangannya. Berharap dengan begitu lukanya akan sembuh. Padahal satu-satunya obat patah hati adalah jatuh cinta lagi.

Bagitu yang di katakan banyak orang yang dengan bangganya berbicara tentang jatuh hati. Entah bagaimana, mungkin aku termasuk kedalam orang-orang yang menjaga hatinya baik-baik, mencari orang tepat untuk menjatuhkannya, sayangnya orang tepat lama sekali datang atau aku yang memang tak pernah mencarinya, lebih buruk lagi tak pernah menyadarinya. Menjadi sok sinis tentang cinta, karna entah mengapa begitu sulit untuk memahaminya. Lebih mudah menyederhanakan soal intergral parsial dari pada menyederhanakan rasa.

Begitu kata banyak orang yang dengan bijaknya berbicara tentang cinta. Sebenarnya konyol. Bagaimana begitu banyak orang berbicara dan menasehati tentang cinta dan hubungan orang lain, seolah mereka makhluk paling bijak yang mengerti cinta. Tidak ada yang salah, hanya saja lucu ketika mereka kemudian merasakannya dan menjadi begitu bodoh. Dalam cinta, tak pernah ada yang menjadi bijaksana, semua bodoh dalam cinta, cinta hal yang paling membodohkan didunia ini.!

Jatuh hati, aku udah banyak mendengar petuah dan cerita yang diceritakan banyak orang disekeliling ku. Orang-orang yang ku tahu sayang padaku, tapi sayangnya mereka tidak pernah menyelesaikan masalah. Lucu, bagaimana mereka berbicara dan menjudge banyak hal tentang aku, tentang kamu, juga tentang banyak hal disekeliling mereka. hal yang sebenarnya tak pernah benar-benar mereka mengerti. Sebenarnya tak perlu ada banyak mereka dalam kita. Angin lalu yang sering sekali lewat, seolah datang untuk menguatkan, membantu  kita keluar dari lilitan benang kusut yang tak terselesaikan, menjaga agar kita tak tersakiti.

Sayanganya mereka tidak tahu mereka sedang menggoyahkan dasar sebuah kepercayaan, dan lebih buruknya kita juga tidak sadar. Kita semua terlalu terobsesi untuk mengatur semuanya menjadi sempurna, terlalu takut untuk memulai dengan resiko terluka, terlalu sayang untuk melepas, terlalu penurut untuk memberontak dan terlalu gamang untuk patuh.!

Semua kata terlalu yang memiliki implikasinya sendiri. Semua kata terlalu yang akhirnya membuat kita akhirnya memutuskan Let It Flow. Entah akan menjadi seperti apa nanti, entah akan menjadi bagaimana nanti, biarkan saja..!! sedikit warna hitam dalam lembar kehidupan tentu tidak akan membuat kita mati. Atau kalau beruntung, rona-rona warna pelangi juga tidak akan mengirimkan kita langsung kesurga.

Untuk apa terus khahwatir dengan bayang-bayang masa lalu, untuk apa terlalu terobsesi dengan sesuatu yang bijak dan sempurna agar tidak terluka.? ~melelahkan~ krana tidak pernah ada yang bijak dalam cinta.

Pada akhirnya angin mengatakan padaku “bukankah menjatuhkan hati, memiliki, dimilik, cemburu, terluka, melepas, merelakan, dan menjatuhkannya kembali berkali-kali dalam sebuah siklus yang sama, entah kapada siapa lagi, adalah suatu fase yang wajar dialami setiap manusia? Lalu kenapa takut untuk mencoba”

Kenyataannya sudah dijaga pun tetap saja terjatuh. So if it’s another story of us let time lead us to try. If it’s not, the time will also teach us to let it go. all the stories about us that never existed, either will be what it will be?

uhm .. I dont know, just let it flow ...  full-color ink is writing the story

jadi jatuh cinta pada siapa lagi hari ini? 

Selasa, 16 Oktober 2012

Gue Briant, gue benci hari....


Hay.! Gue Briant, usia gue 17 tahun, dan gue benci hari senin.

 Hari terburuk dalam hidup gue.! selalu senin, entah mengapa selalu senin, satu hari setelah hari minggu dan masih 5 hari lagi sebelum hari sabtu. Gue benci senin lebih dari hari apapun juga dalam satu minggu.
Hari ini hari senin, dan dunia gue seketika hancur.  Seumur hidup gue, gue benci senin, tapi nggak pernah sebenci ini. Hari ini Juita memutuskan untuk temenan aja sama gue, mengakhiri hubungan kami yang selama 1 bulan ini mati-matian gue pertahanain. Hari ini hari senin, dan Juita ninggalin gue tanpa alasan, hanya karna ada cowok lain mungkin, atau cewek lain –bisa jadikan? Kita tidak tahu apakah Juita itu biseks- atau yang lebih buruk lagi, ia bosan.

Hari ini hari senin, dan gue merasa menjadi cowok  yang paling menderita didunia ini, paling gagal sedunia. Entah bagaimana gue bisa menjalani hari-hari gue tanpa Juita, ia semangat hidup gue, dan gue kehilangannya. Udah gak ada alasan lagi buat hidup.  Entah bagaimana gue bisa menemukan pengganti Juita, perempuan sempurna dalam impian gue.Juita nggak akan pernah terganti. Hidup gue seketika terasa hampa.

Hidup punya banyak rasa, sakit dan tertolak salah satunya.

saat gue begitu terpuruk. Saat dunia seakan berhenti berputar. Saat semuanya perlahan terasa menjauh, semua warna hilang dan nada-nada menjadi sunyi.

Gue gak akan pernah bisa jatuh cinta lagi, Juita pergi bersama separo dari jiwa gue dan gak ada yang bisa gantiin dia.!

Hari ini hari selasa, hari keberuntungan gue, gue mencintai selasa lebih dari apapun juga.

Hari ini hari selasa dan Gue melihatnya, disebrang sana. Wanita sempurna dalam impian gue, lebih sempurna dibandingkan Juita.

Hidup punya banyak rasa, bahagia dan berbunga-bunga salah satunya. , bayangkan bagaimana kehidupan yang sempurna yang dapat gue ciptakan bersama  well –wanita yang nggak  gue tahu namanya-. Ia sempurna. Mungkin kami akan berteman dan mempunyai banyak cerita lalu gue bakal menyatakan cinta lalu kita pacaran, menikah dan punya banyak anak yang juga lucu-lucu.

Saat itu juga,  gue tahu, gue jatuh cinta.

Entah apa yang membuat gue begitu berani, dengan cepat kaki gue melangkah mendekat. Dengan berani gue bilang

“hay gue Briant”
Wanita itu tersenyum, bingung ~atau lebih tepatnya malu-malu gue rasa~
“oh, hay” –ia meringis-
“kamu taw gak, kamu bener-bener wanita impian aku, aku rasa dewi cinta telah mengirimkan kamu dihadapanku. Will you marry me?”
“HAH?”
“stttt, kamu gak perlu jawab, aku udah tahu kalo kita di takdirkan bersama”
“Joe.. Joeeee...!!! sayang, cepet kesini sayang!!!!!”

Tiba-tiba muncul bruto ~taw bruto di pilem popay si pelaut gak lo?~ dengan tubuh kekar dan muka garang, awalnya gue pikir itu satpamnya, tapi ternyata...

“woy, lo ngapain godain istri gue hah?!”

-Well bogem mentah mendarat tepat di mata kanan gue.-

Hay.! Gue Briant, usia gue 17 tahun, dan gue benci hari selasa.

 Hari terburuk dalam hidup gue.! selalu selasa, entah mengapa selalu selasa, dua hari setelah hari minggu dan masih 4 hari lagi sebelum hari sabtu. Gue benci selasa lebih dari hari apapun juga dalam satu minggu.
Hari ini hari selasa, dan dunia gue seketika hancur.  Seumur hidup gue, gue benci selasa, tapi nggak pernah sebenci ini.

Rabu, 10 Oktober 2012

The Things That I Hate About You


  • I hate it when you make it like a game, and I'm already tired of playing
  • I hate when you're always aware of anyone different from me and I did not realize unless it's really changed
  • I hate your way that always make me confused
  • I hate it because you always know how to disappear, and I dont know how find you
  • I hate it when you really havent changed but I feel there is a different, stranger and not you anymore
  • I hate it because you dont solve the problem
  • I hate it when I want to be with and you were too busy
  • I hate when you're not around me and you didn't call
  • I hate when i miss you and you don't understand
  • I hate when I want you and you've gone

Jumat, 05 Oktober 2012

Entah mengapa hidup selalu seperti itu?


Seperti yang pernah gue bilang dulu, hidup itu kumpulan dari potongan potongan yang sederhana. Hanya saja terasa lucu ketika potongan-potongan yang sederhana itu begitu membingungkan pada akhirnya, tentang semua rasa yang membuat hidup ternyata tidak lagi sesederhana biasanya.
Entah mengapa hidup selalu seperti itu, membiarkan orang-orang dengan mudahnya masuk dan menjadi bagian penting dalam hidup kita. Entah mengapa kehidupan selalu seperti itu, memaksa seseorang untuk berhenti disaat ia justru tak ingin berhenti. Entah mengapa kehidupan selalu seperti itu, membuat sesuatu yang sederhana menjadi begitu rumit, dan tak pernah adil.

Entah mengapa hidup selalu seperti itu, membuat sesuatu yang sederhana menjadi sangat rumit. Gue bingung kenapa ada begitu banyak orang yang mempersoalkan tentang “label”, orang bilang sebuah kejelasan akan sebuah hubungan, orang bilang sebuah jawaban yang ditunggu setiap orang ketika mereka mulai menjajaki sebuah hubungan untuk menamai sebuah  kegilaan, orang bilang mereka membutuhkannya karna takut akan kehilangan, orang bilang mereka membutuhkannya karena itu akan merubah status hubungan di facebook mereka atau mungkin bio di twitter mereka –lalu jika diubah untuk apa? Toh itu itu bukan hidup mereka-. “label”.

Aku bilang itu sebuah kejelasan yang penuh dengan pemikiran dan menghapuskan semua kebahagiaan yang tercipta tanpa kejelasan.  Aku menyebutnya sebuah ikatan tak terlihat yang kemudian membatasi setiap gerak, kata dan rasa.

Entah mengapa hidup selalu seperti itu, membuat sesuatu yang sederhana menjadi sangat rumit. Bukankah selama ini orang dapat tetap berbahagia tanpa sebuah label,? Lalu kenapa membuatnya menjadi demikian sulit??? Kenapa masih banyak orang-orang yang menghabiskan hari-harinya untuk mengilai seseorang dan mengajar sebuah label, tak sedikit pula orang-orang yang harus tersakiti demi ambisi mendapatkan sebuah label,  tak sedikit yang akhirnya putus asa, membenci bahkan mendendam karna sebuah label itu harus dilepas pada akhirnya. Bukankah tak berpangkal dan tak berujung itu lebih baik???

Lantas mengapa semua orang masih terus mempersoalkannya, tak adakah yang mengingatkan merintis sebuah hubungan harus siap untuk terluka? mengobati luka? dan kehilangan sebagian besar kebebasnany? –mungkin mereka sudah tau- tapi terus mengejarnya. sepertinya orang-orang itu merasa sangat puas ketika tersakiti, merasa sangat berarti ketika mereka merasakan perih. Bodoh atau sayang? entahlah, mereka terlihat seperti orang-orang saiko yang tak pernah puas dengan luka.!

Gue nggak apa yang sebenernya membuat hidup jadi demikian rumit. Orang gila aja bisa tetep hidup tanpa harus berpikir ~sederhanakan?~, kenapa justru orang-orang waras membuat hidup justru lebih keliatan gila. Gak ngerti kenapa kenyamaanan justru datang tanpa kita sadari dan pelan-pelan membuat kita menjadi seorang  anak manja terbiasa untuk tidak sendiri, terbiasa untuk selalu didengarkan.

Entah mengapa hidup selalu seperti itu, saat kita terlena untuk menikmati hidup layaknya putri yang tak pernah lagi sendiri, saat kita sudah menjadi terlalu manja, dan tak tahu lagi bagaimana caranya mandiri lagi, kita justru menghadapi kenyataan bahwa semua kenyamanan kita berlalu begitu cepat.

Kita nggak pernah meminta untuk dimanjakan, tapi membiasakan diri, lalu ketika sudah sangat terbiasa, seketika kita sadar orang yang memanjakan kita akan segera pergi, karna mereka akan segara punya dunianya sendiri. Dan kita harus menyingkir, tak ingin jadi pengganggu.  Dan kita sekali lagi harus merintis kemandirian itu dari nol. ~curang~

Entah mengapa hidup selalu seperti itu, penuh dengan masalah yang tidak bisa disederhanakan. Entah mengapa, rasanya lebih nyaman untuk duduk diam di depan sebuah laptop lalu meminum secangkir kopi, lalu pura-pura tidak tahu apa-apa tentang dunia yang rumit. Menutup mata, telinga  dan membiarkan semua berjalan seperti sewajarnya. Di banding menjadi orang bijak yang tahu semua tentang dunia lalu khawatir tentangnya setiap detik, takut di tinggal, takut di duakan, takut dikalahkan, takut menjadi diri sendiri, takut dengan kata orang, takut untuk mati, bahkan takut untuk hidup –lalu mau jadi apa?????? Jika untuk hidup saja sudah takut-

Pada akhirnya kewarasan manusia masih tetap dipertanyakan

Senin, 10 September 2012

Sebuah Cerita Tentang Teman Lama



Well, kali ini gue mau posting tentang sebuah cerita pendek yang ditulis temen gue. Entah masuk gender apa gue gak tau, tapi yang jelas gue suka cerita ini. Let’s see and enjoy. This the story :


Aku Si Mawar Hitam duduk terdiam dalam sebuah perjalanan ratusan kilometer menjauh darimu, neyusuri jalan-jalan di pulau jawa yang panjang, memperjauh jarak antara aku dan  kamu –bukan kita- setiap detiknya melepaskan satu persatu ingatan tentangmu dalam satiap helaan nafas. Kini aku Si Mawar Hitam disini, kota tempatku berada, terpisah ratusan kilometer darimu yang tak akan pernah kutemui lagi.
Aku Si Mawar Hitam mulai menata kembali kehidupanku disini tanpamu. Cerita tentang teman lama yang sangat menyangiku mungkin telah selesai, tertinggal di Luewis Panjang.
Ini lucu, sekaligus gila, semua ingatan tentang mu, masih terasa  begitu kental dan segar dalam memori otakku. Mengingat bagaimana lusa lalu aku menyusuri perjalanan panjang yang melelahkan, aku Si Mawar Hitam duduk termenung didalam bus yang melaju kencang nyusuri jalan-jalan panjang di pulau jawa. Entah apa yang aku lakukan. Ini gila! Menyusuri pulau jawa, menempuh jarak ratusan kilometer hanya untuk bertemu denganmu. Seorang teman lama dengan kisah dan pesona. membuat kejelasan diantara aku dan kamu, bukan kita.
Ini gila, aku masih tidak mengerti apa yang telah aku lakukan, aku meragukan semua ini, rasanya aku tak ingin sampai dan bertemu denganmu. Rasanya aku ingin terus seperti dulu, menikmati semua perhatian dan kasih sayangmu, melimpahkan perhatian juga sayangku padamu, tak apa meski tanpa kejelasan, asal tetap bisa menyangi dan disayangi olehmu apalah artinya sebuah label? “status” dimata masyarakat dan teman-teman ku yang justu menjadi boomerang bagi kita pada akhirnya, oh, maaf, mungkin hanya untukku, bukan untukmu.
Bus ini memasuki pemberhantian terakhir, Luewis Panjang. ya, aku Si Mawar Hitam disini. Menapakan kakiku di Luewis Panjang, untuk bertemu denganmu dan menghabiskan waktu yang ku punya bersamamu, memberi sedikit kebahagian sebelum kubuat kejelasan diantara kita.

Segala usahaku dan kebulatan tekadku hampir sirnah,, saatku lihat kembali sosokmu, senyummu dan tawamu dalam cahaya menari. Aku Si Mawar Hitam menikmati setiap waktu, setiap menit dan setiap detik yang ku habiskan bersamamu. Aku Si Mawar Hitam tak mau memikirkan apapun, tak mau memikirkan apapun tentang kejelasan yang akan kukatakan kepadamu. Aku mau menikmati setiap detail tempat ini bersamamu untuk sekali ini saja. Aku mau menyusuri  jalan-jalan di kota ini dengan bermanja-manja bersamamu seperti sepasang kekasih. Aku mau menyandarkan kepalaku sekali ini saja dipundakmu dengan nyaman.
Tak dapat ku pungkiri, semua kebahagiaan yang aku rasakan bersamamu, saat jari-jarimu membelai lembut helaian-helaian rambutku, saat tanganmu melingkar dibahuku, saat semua rasa, canda dan tawa kita menjadi satu, menyusuri setiap detail kota pariangan, 24jam sehari tersa kurang jika aku bersamamu, aku tak rela menutup mataku untuk tertidur barang sejenak, aku ingin mengukir dan merekam semua kenangan yang mungkin kita buat, tak peduli seberapa pun sakit kenangan ini kelak. Tak peduli apapun yang aku rasakan, aku hanya ingin bersamamu selama kubisa.
Hingga tiba saat yang tak pernah aku tunggu, waktu ku harap tidak pernah datang, bahwa kejelasan yang sudah ingin aku lupakan itu harus terjawab pada akhirnya. Meski sakit dan menyedihkan, Aku Si Mawar Hitam akhirnya dengan terpaksa dan hati yang tersayat menyodorkan sebuah kenyataan pahit yang ku tahu menyakitkan, terlebih setelah semua waktu yang kita habiskan disini. Terlebih setelah semua kebersamaan yang kita buat disini. Mencabut dengan paksa pohon yang telah berakar kuat dihatimu. Menorehkan luka yang begitu dalam sehingga aku bahkan terenyuh melihat tetes-tetes air matamu yang mengalir dengan deras dan sia-sia.
“aku, menyerah, aku akan disini, tak akan pergi meninggalkanmu”
Kata itu yang ingin aku ucapkan Aku bahkan goyah, tak ingin meninggalkanmu. Ini gila, gila bahwa aku lebih suka seperti dulu.! Lebih suka membiarkan rasa diantara aku dan kamu –bukan kita- tumbuh berkembang dan berakar semakin kuat tanpa kejelasan. Bahwa aku ingin bersamamu lebih  lama, tak peduli siapakah kau dulu.! Ini gila, bahwa aku lupa tentang siapa dirimu. Tentang kamu yang tak mungkin bersamaku seberapapun sayangnya dirimu kepadaku, dan seberapapun aku menginginkanmu. Masih bisakah aku bersamamu jika aku inginkan??? Bisakah kita jangan seperti ini? Bisakan kita melanjutkan apa yang kita mulai? Bisakah… aku tak perlu menginggalkanmu?
Sekali lagi, tetesan airmatamu yang begitu tulus dan murni menggoyahkan hatiku, Kau adalah laki-laki yang ku sayangi yang juga sangat menyangiku, dan seorang laki-laki dari masa lalu teman terbaikku. Laki-laki yang begitu menyangiku, yang ketulusannya hampir menggoyahkanku. Tapi sejak awal kita telah memimpikan kebersamaan yang mustahil, tapi bisakah kita bertahan lebih lama?
Meski ada gejolak yang hebat, dan perlawanan yang luar biasa bahwa aku ingin tatap bersama, kukuatkan hatiku, meneguhkan pendirianku dan menghapus butir airmataku, aku tahu kita masih bisa…. Tapi aku menghormatinya dan melakukan apa yang saharusnya aku lakukan.
Kau adalah laki-laki yang ku sayangi yang juga sangat menyangiku, tapi bukan berarti kau tidak bisa hidup tanpaku, hanya masalah waktu sampai akhirnya luka yang kuberikan padamu ~luka yang sama yang tertoreh pula padaku~ pada akhirnya mengering, hanya menunggu waktu sampai akhirnya seorang wanita lain datang dalam hidupmu dan meringankan lukamu, sampai akhirnya ia mangantikan tempatku dalam hatimu sampai akhirnya menghapuskan bayang terkecil tentangku. Sampai saat itu tiba aku tidak tahu apakah aku siap untuk tergantikan dan terlupakan?
Aku Si Mawar Hitam yang sama ketika aku meninggalkan kota ini, mengangkat kakiku dari Luewis Panjang, tak ada yang berubah dariku, aku Si Mawar Hitam yang pertama kali kau kenal sebagai sebuah nama, juga mawar hitam yang sama saat aku memutuskan untuk menjauh darimu, tetap mawar hitam yang ada dalam bayang-bayangmu. Tak ada yang berubah Mawar hitam yang kau lihat dibawah terik matahari ketika ia tersenyum dengan segala luka yang mulai mati rasa. Tak ada  yang berbeda Aku masih Mawar hitam yang sama, masih penyebab semua lukamu.
Kini aku Si Mawar Hitam disini, kota tempatku berada, terpisah ratusan kilometer darimu yang tak akan pernah kutemui lagi.
“hey, dari mana dirimu?”
sapa seorang teman dalam redupnya matahari senja itu.
“kota periangan” kataku singkat
“untuk apa?”
“mengunjungi teman…” kurang tepat rasanya kusebut begitu.
“eh, bukan, aku mengantar dan menuai luka” sambungku.
“sejauh itu? Disinipun kau dapat” jawabnya sembarang, aku tertawa, benar disini pun aku dapat, tapi tidak dengannya,  lalu aku berpaling dan menghela nafas panjang.
 Aku Si Mawar Hitam mulai menata kembali kehidupanku disini tanpamu. Cerita tentang teman lama yang sangat menyangiku mungkin telah selesai, tertinggal di Luewis Panjang.

Minggu, 10 Juni 2012

BANANA SPLIT SAID ABOUT ‘L.O.V.E’


Beberapa hari yang lalu gue ketemu sama temen SMP gue dijalan, waktu itu gue lagi mau ke mall buat gantiin sandal ade gue yang gue pinjem terus lupa taro dimana, jadi dari pada gue cape-cape ngebongkar-bongkar rumah, mending gue beliin aja lagi –keciri banget malesnya… HUAHHH..!! SHUT UP.!!-

Biasanya kalo ketemu temen lama yang udah lama gak ketemu, bakal ngobrol banyak
Mulai dari : “HAY, chang…!!!” |“hey, kamu, gimana kabarnya..”|“baik-baik, kamu sekrang sekolah dimana”|sampai hal yang kayak  : gimana chang? udah putus sama dulu??” |”…” #JLEB banget.!
Banyak, banyak banget hal yang kita omongin seolah gue deket banget sama dia waktu SMP padahal dulu kita Cuma kebetulan kelasnya sampingan dan gak pernah ngobrol. akhirnya kita memutuskan buat sekalian makan di Pizza Hut, gak lama duduk disana tiba-tiba temen gue lewat dan langsung bilang

 “ciyeee.. chang, sama siapa tuh? Pacar baru ya???” 
WHAT THE HELL, BI***..?!?!?

 Well makin gak ngerti sama cara berpikiran anak zaman sekarang -seoleh gue berasal dari zaman yang berbeda-

totally yummy,!! specially beacuse it's free..!!
Norak banget kayaknya buat langsung nge judge orang pacran Cuma karna sekali ngeliat mereka jalan bareng. Gue punya temen separuh gay, dan sering banget jalan bareng. Tapi kita gak pacarankan??
Hal yang sama noraknya waktu temen gue teriak-teriak di tempat umum kayak gitu.. sumpah pengen banget lemparin piso ke kepalanya.!
tapi karna gue anak yang baik, akhirnya gue bilang “maaf, anda siapa ya?” –tapi kejam banget kayaknya-

Akhirnya gue sama temen SMP gue Cuma senyum-senyum aja sambil diem-diem merencanakan multilasi.. –lebay-
Well, Di awali dari semangkuk ‘Banana Split Dan Happy Melody’
Kita mulai ngebahas soal noraknya temen gue tadi –BDW thanks ya udah kasih bahan omongan-. Awalnya Cuma iseng-iseng,
Gue cerita tetang beberapa hari yang lalu gue sama ade kelas gue boncengan mampir ke sekolah tetangga buat pembinaan, ditengah jalan kita ketemu segerombolan anak SD yang langsung dengan sok tahunya teriak

“hayooooo..!!! pacaran aja..!!!”
Sontak gue kaget.! Apa sih yang ada dipikiran bocah-bocah itu tentang pacaran? Gue Cuma berangkat bareng.! Lagian gue gak bakalan pacaran sama anak cowo yang lebih pendek, lebih kurus dan lebih belo dari gue…!!!-ini soal harga diri man..!!!-
Hahahha entah kenapa anak-anak jaman sekrang norak banget.!! Kayaknya dulu gue waktu SD gak gitu-gitu amat.

sampai kemudian kita ngomongin soal kata cinta.

Yupzz..!! C.I.N.T.A ->> CINTA

Satu kata yang harusnya sacral yang mulai kehilangan makna. Dulu mungkin butuh waktu yang lama untuk memberanikan diri dan meyakinkan diri untuk bilang ‘aku cinta kamu’ atau ‘aku sayang kamu’. Tapi sekarang  Orang ngomong ‘aku cinta kamu’ hampir sama gampangnya kayak bilang ‘selamat pagi.’ Entah apa yang salah sama otak mereka tapi dengan gampangnya nomong sayang, padahal apa yang mereka rasain masih sekerdar suka-sukaan ala monyet.

Tapi gue yakin gak semua orang kehilangan makna dari kata itu,contohnya aja temen gue, sebut aja Garin (nama samara), suatu bukti dari cinta bulshit yang seharusnya cuma buat anak-anak itu masih ada.! Garin kena perangkap virus yang namanya “cinta buta” atau lebih dikenal dengan  “cinta mati” yang lebih sering menyakiti dirinya sendiri demi orang yang dia  sayang.

Orang yang kena virus ini, biasanya akan mengagumi orang yang dia sayangi mulai dari hal-hal yang bagus sampe kekebiasaan kebiasaan jeleknya. Awalnya kagum, lalu terpesona, dan akhirnya memuja. Dan hal ini gak bagus buat kesehatan.!!! Garin ini suatu teladan dari kesetian yang telah dibutakan oleh cinta. Menjalani hubungan tanpa status secara sembunyi-sembunyi dari public. Entah apa aja yang dilakuin cewek yang dia suka kayaknya gak pernah salah, gak pernah ada cacatnya. Sekalipun ada inget peraturan pertama.!
Udah lebih dari selusin kali Garin galau mau move apa engga, tapi berkat kemampuanya untuk bertahan, akhirnya Garin gak pernah move.  Lucu gimana inget Garin digantungin selama dua tahun dan hebatnya dia masih aja bertahan,  selama dua tahun juga Garin ditarik ulur, udah kayak maen layangan.

Garin rela banget kayaknya disakitin setiap hari Cuma buat dia tersenyum, rela banget kayaknya cewek yang dia sayang jalan sama cowok lain di malam minggu sedangkan ajakan malem minggu dari dia selalu diakhiri dengan kata ‘gak bisa’ atau ‘sibuk’.  Apakah cinta telah membuat otaknya menjadi bodoh atau apa ? kalau iya… gue rasa garin butuh pergi ke reparasi otak. gue mungkin udah move dari hari pertama sadar gue digantungin, tapi garin nggak.

Begitu setianya hingga dia tetep gak berpaling walau pun jelas sekali dia digantunggin selama itu, kadang gue bingung  Garin  itu Tipical Cowok Setia Atau Tipical Cowok Bego Bin Dablek? Entahlah.. mungkin keduanya, tapi lebih kearah pilihan kedua #eh…

Setelah membicarakan banyak hal sama temen SMP gue akhirnya kita say good bye, dan diperjalanan pulang gue baru inget. Gue lupa dan belum nanya juga, nama nya siapa???

Kamis, 31 Mei 2012

kriingggggg.... "Yapz.. Hell O?"

freak week...

hah! gak ada kata yang lebih bagus buat menggambarkan minggu ini selain freak week....
gue bingung kenapa hal-hal memalukan selalu terjadi di tempat umum???? kenapa??!!  gak ada tempat yang lebih pribadi apa? dufan misalnya????

fiuh...
contohnya aja, senen kemari waktu lagi upaca dipangan dengan hikmadnya, seluruh siswa dan guru sedang dengan hikmadnya berdoa, tiba-tiba aja HP gue bunyi kenceng banget -entah karna hening atau memang suaranya keras-

NJIRRRR...!!!

 gue kayak disamber geledek rasanya...!!! satu sekolah ngeliatin gue yang langsung pura-pura mati saat itu juga...!!!

beberapa hari lalu, gue jalan sama sepupu gue dan tiba-tiba gue kolep, nafas gue pendek dan berat  benget, mata gue gak fokus, dan kepala gue berputar... gue hampir gak bisa ngerasaan bumi dikaki gue, gue gak tahu kayak apa gue waktu koleps... tapi yang pasti jelek benget, gue pernah liat orang sakit dengan mata yang gak fokus dan keliatannya kayak orang idiot. berharap aja gue gak kayak gitu -berdoa dimulai-

tapi besoknya gue katawa-ketawa sendiri, lucu, dia pasti panik gak jelas ditempat umum. dan itu lebih enggak banget....!!!

ehm...
tadi malem, gue melewati malam yang berat karna harus bergadang menyelesaikan ekhm... plant vs zombie 

kerenkan gue...??!?!?!
hehehehhe, gak kok bercanda doang, gue bergadang demi ngerjain tugas segunung yang seharusnya mampu membunuh sekomplotan teroris paling bengeis sekalipun. coba banyangkan di berita muncul "Nurdin M Top ditemukan tewas mengenaskan di rumah pinggiran kota setelah didapati menegrjakan tugas Matematika" atau "sekomplotan teroris di Palestina mengakhiri hidup mereka karna frustasi mengerjakan tugas bahasa jepang"
keren kan???

dan gue ternyata punya kemampuan bertahan yang lebih luar biasa dibandingkan teroris itu, karna sekarang gue masih bisa nulis posting ini. -mengeheningkan cipta-

sialnya jam 3 pagi, tidur nyenyak gue tergaanggu oleh deringan ponsel gue-kenapa segala sesuatu yang buruk selalu bermula dari hp??? gue jadi inget one misscall, dimana ada hantu anak kecil yang kegenitan nelponin kontak yang ada di hp orangyang dia bunuh-

gue langsung bangun lalu liat layar ponsel gue
"mom calling........"
sial. ngapai nyokap nelpon jam 3 pagi gini?????? pasti ada apa-apanya.

"hallo ma? ada apa???"
-hening-
"hallo ma????"

ditengah keheningan malam tiba-tiba gue mendengar suara melengking yang merusak indra
penderangan...

"cici...!!! cici udah bangun jam segini??? apa gak tidur?? ngapain aja????"

-gue bangun gara-gara lo nelpon toil!!!-

"halo, ini siapa?"
"ini ade, ci, udah bangunkan?? mau tanya sih ci...."
"hah?"
"ci, bilangan prima itu apa sih???"
"hah? buat apa de??"
"banyak tanya deh, jawab aja. sibuk nih.!"

-sibuk jam 3 pagi???? what the hell..!!-

"bilangan yang hanya bisa dibagi anggka tersebut dan 1"
"11 prima bukan"
"iya"
letakan hp pada tempatnya sebelum tidur.
"13?"
"iya"
"12?"
"bukan"
"kok?"
"ya emang gitu...."
"yaudah ya, ade sibuk, jangan ganggu dulu...!! tidur gih ci udah pagiii...!!!"
"de.."

-tuuuuutttt... tuuut... tuuuttttt....-

mamang.! masih inget gak siapa yang tadi bangunin gue tidur???? gue bengun gara-gara lo toilll...!!!!!! -bakar rumah.!!!-

cuma saran buat lo-lo semmua yang punya ade gak tahu diri, mending kalo tidur hp direndem aja deh di aer biar ade lo gak nelpon pagi buta cuma buat nanya bilangan prima itu apa....!!!!

Sabtu, 19 Mei 2012

Hanya mencoba memimpikan DIA.!


“some will some not.! So what? Who is care with the fucking rumor about me.?? Just talk with my hand.!”


Entah kenapa belakangan ini saya benar-benar terobsesi  pada kalimat ini, meskipun ya.. saya tidak begitu mengerti artinya. Hehehe. Tapi apa pun artinya saya pikir itu keren.!

Hah.!


Rasanya sudah lama sekali saya meninggalkan blog ini, saya sedang terkena penyakit yang disebut dengan boring syndrome.! Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi saya kehilangan gairah dalam banyak hal dan tidak lagi merasa. Saya tidak sadar sejak kapan, tapi mungkin sejak awal tahun ini. Apakah saya mulai membeku. Ehmm, ini buruk. Tapi keren.!


Lucu, beberapa minggu yang lalu, entah mengapa semua perhatian yang mantan saya berikan pada saya membuat saya sangat menginginkannya lagi. Tidak mengerti apa yang salah pada system kerja otak saya, tapi saya benar-benar menginginkannya kembali apakah ini obsesi? ~tidak tahu~

Lalu waktu berselang. Kami menghabiskan banyak waktu bersama. Ada satu hari dimana kami menghabiskan pagi hingga pagi lagi bersama dibawah atap yang sama, saya benar-benar merasa memilikinya. Kami seperti kembali ‘memiliki’ untuk sehari itu saja, ini indah. saya bahkan bisa merasakan darah panas berdesir diotak saya.


Lucu, mengingat matahari terbit diesok harinya, lalu saya memandangnya dengan…. Kosong. Saya tidak mengerti apa yang terjadi tapi tidak ada lagi perasaan yang membuncah dan meluap-luap tak terkendali atau desiran darah yang panas seperti yang saya rasakan hingga beberapa menit sebelum saya terlelap. Dan ini kurang dari 8 jam sejak semua rasa itu, dan.. dan mereka menghilang tanpa jejak? WHAT’S THE FUCKING WRONG WITH MY MIND.?! This crazy and i know that. 


Saya menyelipkan doa untuknya setiap malam, setidaknya agar kami berhenti merindu, lalu ketika saya mendapati saya lupa cara merindukanya, saya terkejut.

Saya menyelipkan doa untuknya setiap malam untuk kedewasaan dan kemandirian kami agar suatu hari kami dapat berdiri sendiri tanpa saling bergantung. Selang waktu berlalu dan masih belum juga merindu, saya terpukul. menyadari ternyata saya sudah mampu berdiri tegak tanpa hadirnya siapaun untk menopang saya agar tidak terjatuh. Saya berpikir keras hingga seseorang memberitahu saya itu yang disebut dengan : bosan. Apakah saya membeku? sedikit seperti dia? apa saya harus bangga atau justru kecewa? ~tidak tahu~.


Saya mengingat seorang wanita yang sangat kuat, eh, TIDAK.!! Sadis lebih tepat.

wanita yang selalu bosan, bosan dengan hidupnya yang berjalan begitu teratur dan sempurna, bosan dengan belaian kasih yang tidak pernah berhenti menitik, bosan dengan hari yang berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang berarti, entah sejak kapan, mungkin ia membeku. Wanita luar biasa yang mengajarkan saya permainan ‘saya baik-baik saja’. Saya memang tidak begitu mengerti permainan ini tapi saya menyukainya, saya menggilainya entah mengapa saya merasa kuat ketika sedang memainkannya. Saya tidak bisa lupa saat ia berkata:


“luka dan cinta adalah hal yang tak nyata, tak ada jika tidak diekspresikan. Saya bukan tidak merasakanya, saya hanya memilih untuk tidak menghayati denyutnya dan saya akan segera terbiasa. Untuk apa membertahu semua orang kalau saya terluka? Sukakah dirimu untuk terlihat menyedihkan?”


Kalimat ini mungkin biasa saja ketika saya menuliskannya, tapi ini bermakna sangat dalam ketika ia mengucapkannya kepada saya dibalik cermin, sorot matanya, gesturnya, semuanya, terasa seperti menutup-nutupi… entah apa yang ia tutupi. Ia berkata sambil tertawa lepas tanpa beban sama sekali, saat, ya ini aneh : Upacara Kematian Kakeknya.


Entah ini hanya untuk membuat saya merasa ia tidak sekuat itu  atau apa. Tapi saya nyakin ia tidak sekuat itu. Saya ingat bagaimana ia menghitung tetesan air hujan dan menyelipkan rindu yang tak terucap ~dan tak ingin ia ucapkan, saya selalu ingat saat dia menulis“beberapa orang terlalu mudah mengatakan‘CINTA’, saya bahkan lupa cara mengeja ‘R I N D U’”~ disetiap tetesnya hingga ia lupa bagaimana caranya merindu,

bagaimana ia berdoa untuk sebuah kemandirian setiap malam hingga ia lupa rasanya bergantung, tanpa sadar berdiri dengan tegak diatas kakinya sendiri, ia mentertawakan sakit setiap hari hingga ia lupa rasanya sakit. Ia hanya tersenyum yang saya tidak tahu apakah itu tulus lalu mengaduk kopi panasnya dan terlihat sangat bebas. Berbicara seolah tidak ada apa-apa dalam hidupnya.saya hanya berharap dia berpura-pura. saya tahu misteri membuat wanita menjadi wanita yang sebenarnya tapi dia..... terlalu abu-abu.!


entah mengapa saya iri padanya, saya ingin menghitung menghitung dan menghitung hingga lupa rasanya semua yang telah ia lupakan. Entah ini lucu, kejam atau keren, ia memaksakan membiasakan diri untuk menyimpan apa yang ia rasakan entah disimpan dari siapa, menyimpan, menyimpan dan menyimpan lalu membeku. saya iri karna saya tidak bisa seperti itu. Saya tidak pernah berhenti berharap, bahwa saya adalah dia. bahkan mungkin hanya untuk sekedar memimpikannya.  Tapi mungkin dia tidak akan sebodoh ini untuk menuliskan kekacauan ini, INI KONYOL, tidak.! ini lebih kearah menyedihkan~hahaha~. bukankan dia hanya menyimpan dan menyimpan?


Kadang saya bertanya-tanya, sampai kapan dia akan terus hidup dengan memakai waktu pinjamanan? Karna mungkin ada seorang gadis kecil ceria yang lugu dan cengeng, gadis yang masih mengingat bagaimana carannya merindu, bagaimana rasanya bergantung dan bagaimana itu ‘rasa’ yang telah wanita itu lupakan . Mungkin jika gadis itu masih ada ia sudah lelah berbagi tubuh dengan wanita yang perlahan membeku itu.


Sabtu, 14 April 2012

kenyataan yang mendinginkan secangkir kopi


ada yang bisa baca ini
dalam waktu 10 detik??

 Well kemarin-kemarin gue ngecek permintaan pertemanan yang udah menumpuk dengan sarang laba-laba. lagi asik nyeleksiin orang, gue menemukan satu nama yang panjangnya minta ampun.

melihat ini, gue tiba-tiba aja merasa prihatin sama dunia peralayan indonesia. hi, apa kabar.? makin pesat aja ya????

HAH.!! abaikan.

now, I want to tell you a story. let, begin my story...

Melewati senja dengan kopi panas dan Crysan liar. Mungkin senja yang sempurna kalo aja.. ya sudahlah.. lupakan.!!

Gak ngerti apa yang menggangu pikiran gue senja ini.!
kopi panas gue mungkin udah dingin gara-gara kelamaan gak diminum, gue cuma mematung memandangi layar hape gue.
Gak ada yang salah sama hape gue, tapi ada yang salah sama tulisan dilayar hape gue.!
Entah sejak kapan, tanpa sadar gue terus memandangi karakter-karakter yang gak banget, deretah huruf bersinar membentuk kata

“that I Miss you, ci.!”
HAHAHA bodoh kenapa gue Cuma bengong? bego.!
kenapa susah banget neken options reply ?? Atau kalo gak mau bales tinggal di delete kan?? Tapi sumpah itu gak segampang itu.

Huffftttt..

lo taw gak gue jadi inget tanggal 4 kemaren, Adalah suatu hal yang sangat amazing waktu dengan bangga lo nelpon nyokap lo terus bilang

“hallo, mama. Aku ikut olimpiade lohhhh….”
“owh ya? Dimana?”
“di sekolah”

Cut disini. Coba lo bayangin apa yang bakal nyokap lo bilang waktu lo bilang sekarang lo ikut olimpiade?? Yupss bener banget..!! nyokap gue juga sama kayak gitu. Jadi  dengan santai nyokap gue bilang

“terus, mama harus dateng?”
“….”

HAHAHAHAH.! gak papa kok ma… dede gak papa..!!! *ngemilin tomcat.!*

See, bagaimana tenangnya nyokap gue dalam menghadapi segala sesuatu??? Gue salut sama nyokap gue yang luar biasa tenangnya. Nyokap gue adalah makhluk paling gak ekspresif yang pernah gue kenal. Tapi itulah daya tarik nyokap gue. Senggaknya  gak ekspresif lebih baik dari pada mengumbar luka dimana-mana.

Sampe sekarang gue masih gak ngerti dengan orang-orang terus-menerus menceritakan luka, seolah hanya dirinya sendiri yang pernah merasakan luka. Padahal semua orang pernah terluka. Gue masih gak bisa ngerti jalan pikiran orang-orang yang terus mengumbar luka, padahal tanpa ia umbar, gue taw dia terluka. Memangnya apa yang salah dengan luka?? Luka itu hal yang sama dengan cinta dan tawa, sebenernya mereka gak ada, hanya sesuatu yang semu, maya, gak nyata.!!! kecuali kita mengekspresikanya. Sampe sekarang gue masih gak ngerti sama jalan pikiran gue yang makiin lama kayaknya makin ngelantur aja.

Masih dengan secangkir kopi panas  yang mulai mendingin ,  gue masih aja memandangi layar ponsel yang mulai meredup. Kemudian memasukan deretan karakter yang terhenti ditengah jalan.
“makasih, ….”
Ehmm.. gak ada yang salah sih sama sebuah rindu, walau sakit, senggaknya rindu adalah luka yang paling manis, meski gak penah semanis kopi gue.
Hanya saja mengakui rindu itu,perlu usaha dan perjuangan yang luar biasa. Gak selalu sih, tapi dalam kasus gue sama dia, iya!. Gue bisa aja sih, gak bales pesan dia, atau ekstrimnya bales “hahaha, makasih. Tapi guenya gak kangen lo”. Bukan karna gue benci dirindukan~sampai sekarang gue masih menikmati dirindukan~, bukan karna gue lupa cara meridukan, bukan juga sulit mengatakan rindu, tapi karna memang gak ada tempat dan waktu untuk meridukannya, tidak untuk saat ini. mau pura-pura gak tahu, gue tahu, dia mengirim pesan itu penuh dengan perjuangan batin. Gue udah banyak belajar dari dia kalo Manusia gak boleh egois.

“makasih, Miss you too, **s”
 ~Sent.! Delived!~

sisa panas yang masih berusaha ia pertahankan menguap begitu saja, akhirnya secangkir kopi panas beruap dibiarkan dingin begitu saja, pemiliknya kehilangan selera karna ia baru saja belajar : kadang manusia emang harus munafik.kenyataan yang menyedihkan dari manusia yang ekspresif, lebih menyedih kan dari pada ketika gue sadar, tinggi gue cuma bertamabh 0,5 cm tahun ini.!