“some will some not.! So what? Who is care with the fucking rumor about me.?? Just talk with my hand.!”
Entah kenapa belakangan ini saya benar-benar
terobsesi pada kalimat ini, meskipun
ya.. saya tidak begitu mengerti artinya. Hehehe. Tapi apa pun artinya saya pikir
itu keren.!
Hah.!
Rasanya sudah lama sekali saya meninggalkan blog ini, saya sedang
terkena penyakit yang disebut dengan boring
syndrome.! Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi saya kehilangan gairah dalam banyak hal
dan tidak lagi merasa. Saya tidak sadar sejak kapan, tapi mungkin sejak awal
tahun ini. Apakah saya mulai membeku. Ehmm, ini buruk. Tapi keren.!
Lucu, beberapa minggu yang lalu, entah mengapa semua perhatian yang
mantan saya berikan pada saya membuat saya sangat menginginkannya lagi. Tidak
mengerti apa yang salah pada system kerja otak saya, tapi saya benar-benar
menginginkannya kembali apakah ini
obsesi? ~tidak tahu~.
Lalu waktu berselang. Kami menghabiskan banyak waktu
bersama. Ada satu hari dimana kami menghabiskan pagi hingga pagi lagi bersama
dibawah atap yang sama, saya benar-benar merasa memilikinya. Kami seperti kembali ‘memiliki’ untuk sehari
itu saja, ini indah. saya
bahkan bisa merasakan darah panas berdesir diotak saya.
Lucu, mengingat matahari terbit diesok harinya, lalu saya
memandangnya dengan…. Kosong. Saya tidak
mengerti apa yang terjadi tapi tidak ada lagi perasaan yang membuncah dan
meluap-luap tak terkendali atau desiran darah yang panas seperti yang saya
rasakan hingga beberapa menit sebelum saya terlelap. Dan ini kurang dari 8 jam sejak semua rasa itu, dan.. dan mereka
menghilang tanpa jejak?
WHAT’S THE FUCKING WRONG WITH MY MIND.?! This crazy and i know that.
Saya menyelipkan doa untuknya setiap malam, setidaknya agar kami
berhenti merindu, lalu ketika saya mendapati saya lupa cara merindukanya, saya terkejut.
Saya menyelipkan doa untuknya setiap malam untuk kedewasaan dan
kemandirian kami agar suatu hari kami dapat berdiri sendiri tanpa saling
bergantung. Selang waktu berlalu dan masih belum juga merindu, saya terpukul. menyadari ternyata saya
sudah mampu berdiri tegak tanpa hadirnya siapaun untk menopang saya agar tidak
terjatuh. Saya
berpikir keras hingga seseorang memberitahu saya itu yang disebut dengan : bosan. Apakah saya membeku? sedikit
seperti dia? apa saya harus bangga atau justru kecewa? ~tidak tahu~.
Saya mengingat seorang wanita yang sangat kuat, eh, TIDAK.!! Sadis lebih tepat.
wanita yang selalu bosan, bosan dengan hidupnya yang berjalan begitu teratur
dan sempurna, bosan dengan belaian kasih yang tidak pernah berhenti menitik,
bosan dengan hari yang berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang berarti, entah sejak kapan, mungkin ia membeku.
Wanita luar biasa yang mengajarkan saya permainan ‘saya baik-baik saja’. Saya memang tidak begitu mengerti permainan
ini tapi saya menyukainya, saya
menggilainya entah mengapa saya merasa kuat ketika sedang memainkannya. Saya tidak bisa lupa saat ia
berkata:
“luka dan cinta adalah hal yang tak nyata, tak ada jika tidak diekspresikan. Saya bukan tidak merasakanya, saya hanya memilih untuk tidak menghayati denyutnya dan saya akan segera terbiasa. Untuk apa membertahu semua orang kalau saya terluka? Sukakah dirimu untuk terlihat menyedihkan?”
Kalimat ini mungkin biasa saja ketika saya menuliskannya, tapi ini
bermakna sangat dalam ketika ia mengucapkannya kepada saya dibalik cermin, sorot
matanya, gesturnya, semuanya, terasa seperti menutup-nutupi… entah apa yang ia tutupi. Ia berkata sambil tertawa lepas tanpa
beban sama sekali, saat, ya ini aneh : Upacara Kematian Kakeknya.
Entah ini hanya untuk membuat saya merasa ia tidak sekuat itu atau apa. Tapi saya nyakin ia tidak sekuat itu. Saya ingat
bagaimana ia menghitung tetesan air hujan dan menyelipkan rindu yang tak terucap
~dan tak ingin ia ucapkan, saya selalu ingat saat dia menulis“beberapa orang terlalu mudah mengatakan‘CINTA’, saya bahkan lupa cara mengeja
‘R I N D U’”~ disetiap tetesnya hingga ia lupa bagaimana caranya merindu,
bagaimana
ia berdoa untuk sebuah kemandirian setiap malam hingga ia lupa rasanya
bergantung, tanpa sadar berdiri dengan tegak
diatas kakinya sendiri, ia mentertawakan sakit setiap hari hingga ia lupa
rasanya sakit. Ia hanya tersenyum yang saya tidak tahu apakah itu tulus lalu
mengaduk kopi panasnya dan terlihat sangat bebas. Berbicara seolah tidak ada
apa-apa dalam hidupnya.saya hanya berharap dia berpura-pura. saya tahu misteri membuat wanita menjadi wanita yang
sebenarnya tapi dia..... terlalu
abu-abu.!
entah mengapa saya iri padanya, saya
ingin menghitung menghitung dan menghitung hingga lupa rasanya semua yang telah
ia lupakan. Entah ini lucu, kejam atau keren, ia memaksakan membiasakan
diri untuk menyimpan apa yang ia rasakan entah disimpan dari siapa,
menyimpan, menyimpan dan menyimpan lalu membeku. saya iri karna saya tidak bisa
seperti itu. Saya tidak pernah berhenti berharap, bahwa saya adalah dia. bahkan mungkin hanya
untuk sekedar memimpikannya. Tapi mungkin dia tidak akan
sebodoh ini
untuk menuliskan kekacauan ini, INI KONYOL, tidak.! ini lebih kearah menyedihkan~hahaha~. bukankan
dia hanya menyimpan dan menyimpan?
Kadang saya bertanya-tanya, sampai kapan dia akan terus hidup dengan
memakai waktu pinjamanan? Karna mungkin ada seorang gadis kecil ceria yang lugu
dan cengeng, gadis yang masih mengingat bagaimana carannya merindu, bagaimana
rasanya bergantung dan bagaimana itu ‘rasa’ yang telah wanita itu lupakan . Mungkin jika
gadis itu masih ada ia sudah lelah berbagi tubuh dengan wanita yang perlahan
membeku itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar