Sabtu, 19 Mei 2012

Hanya mencoba memimpikan DIA.!


“some will some not.! So what? Who is care with the fucking rumor about me.?? Just talk with my hand.!”


Entah kenapa belakangan ini saya benar-benar terobsesi  pada kalimat ini, meskipun ya.. saya tidak begitu mengerti artinya. Hehehe. Tapi apa pun artinya saya pikir itu keren.!

Hah.!


Rasanya sudah lama sekali saya meninggalkan blog ini, saya sedang terkena penyakit yang disebut dengan boring syndrome.! Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi saya kehilangan gairah dalam banyak hal dan tidak lagi merasa. Saya tidak sadar sejak kapan, tapi mungkin sejak awal tahun ini. Apakah saya mulai membeku. Ehmm, ini buruk. Tapi keren.!


Lucu, beberapa minggu yang lalu, entah mengapa semua perhatian yang mantan saya berikan pada saya membuat saya sangat menginginkannya lagi. Tidak mengerti apa yang salah pada system kerja otak saya, tapi saya benar-benar menginginkannya kembali apakah ini obsesi? ~tidak tahu~

Lalu waktu berselang. Kami menghabiskan banyak waktu bersama. Ada satu hari dimana kami menghabiskan pagi hingga pagi lagi bersama dibawah atap yang sama, saya benar-benar merasa memilikinya. Kami seperti kembali ‘memiliki’ untuk sehari itu saja, ini indah. saya bahkan bisa merasakan darah panas berdesir diotak saya.


Lucu, mengingat matahari terbit diesok harinya, lalu saya memandangnya dengan…. Kosong. Saya tidak mengerti apa yang terjadi tapi tidak ada lagi perasaan yang membuncah dan meluap-luap tak terkendali atau desiran darah yang panas seperti yang saya rasakan hingga beberapa menit sebelum saya terlelap. Dan ini kurang dari 8 jam sejak semua rasa itu, dan.. dan mereka menghilang tanpa jejak? WHAT’S THE FUCKING WRONG WITH MY MIND.?! This crazy and i know that. 


Saya menyelipkan doa untuknya setiap malam, setidaknya agar kami berhenti merindu, lalu ketika saya mendapati saya lupa cara merindukanya, saya terkejut.

Saya menyelipkan doa untuknya setiap malam untuk kedewasaan dan kemandirian kami agar suatu hari kami dapat berdiri sendiri tanpa saling bergantung. Selang waktu berlalu dan masih belum juga merindu, saya terpukul. menyadari ternyata saya sudah mampu berdiri tegak tanpa hadirnya siapaun untk menopang saya agar tidak terjatuh. Saya berpikir keras hingga seseorang memberitahu saya itu yang disebut dengan : bosan. Apakah saya membeku? sedikit seperti dia? apa saya harus bangga atau justru kecewa? ~tidak tahu~.


Saya mengingat seorang wanita yang sangat kuat, eh, TIDAK.!! Sadis lebih tepat.

wanita yang selalu bosan, bosan dengan hidupnya yang berjalan begitu teratur dan sempurna, bosan dengan belaian kasih yang tidak pernah berhenti menitik, bosan dengan hari yang berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang berarti, entah sejak kapan, mungkin ia membeku. Wanita luar biasa yang mengajarkan saya permainan ‘saya baik-baik saja’. Saya memang tidak begitu mengerti permainan ini tapi saya menyukainya, saya menggilainya entah mengapa saya merasa kuat ketika sedang memainkannya. Saya tidak bisa lupa saat ia berkata:


“luka dan cinta adalah hal yang tak nyata, tak ada jika tidak diekspresikan. Saya bukan tidak merasakanya, saya hanya memilih untuk tidak menghayati denyutnya dan saya akan segera terbiasa. Untuk apa membertahu semua orang kalau saya terluka? Sukakah dirimu untuk terlihat menyedihkan?”


Kalimat ini mungkin biasa saja ketika saya menuliskannya, tapi ini bermakna sangat dalam ketika ia mengucapkannya kepada saya dibalik cermin, sorot matanya, gesturnya, semuanya, terasa seperti menutup-nutupi… entah apa yang ia tutupi. Ia berkata sambil tertawa lepas tanpa beban sama sekali, saat, ya ini aneh : Upacara Kematian Kakeknya.


Entah ini hanya untuk membuat saya merasa ia tidak sekuat itu  atau apa. Tapi saya nyakin ia tidak sekuat itu. Saya ingat bagaimana ia menghitung tetesan air hujan dan menyelipkan rindu yang tak terucap ~dan tak ingin ia ucapkan, saya selalu ingat saat dia menulis“beberapa orang terlalu mudah mengatakan‘CINTA’, saya bahkan lupa cara mengeja ‘R I N D U’”~ disetiap tetesnya hingga ia lupa bagaimana caranya merindu,

bagaimana ia berdoa untuk sebuah kemandirian setiap malam hingga ia lupa rasanya bergantung, tanpa sadar berdiri dengan tegak diatas kakinya sendiri, ia mentertawakan sakit setiap hari hingga ia lupa rasanya sakit. Ia hanya tersenyum yang saya tidak tahu apakah itu tulus lalu mengaduk kopi panasnya dan terlihat sangat bebas. Berbicara seolah tidak ada apa-apa dalam hidupnya.saya hanya berharap dia berpura-pura. saya tahu misteri membuat wanita menjadi wanita yang sebenarnya tapi dia..... terlalu abu-abu.!


entah mengapa saya iri padanya, saya ingin menghitung menghitung dan menghitung hingga lupa rasanya semua yang telah ia lupakan. Entah ini lucu, kejam atau keren, ia memaksakan membiasakan diri untuk menyimpan apa yang ia rasakan entah disimpan dari siapa, menyimpan, menyimpan dan menyimpan lalu membeku. saya iri karna saya tidak bisa seperti itu. Saya tidak pernah berhenti berharap, bahwa saya adalah dia. bahkan mungkin hanya untuk sekedar memimpikannya.  Tapi mungkin dia tidak akan sebodoh ini untuk menuliskan kekacauan ini, INI KONYOL, tidak.! ini lebih kearah menyedihkan~hahaha~. bukankan dia hanya menyimpan dan menyimpan?


Kadang saya bertanya-tanya, sampai kapan dia akan terus hidup dengan memakai waktu pinjamanan? Karna mungkin ada seorang gadis kecil ceria yang lugu dan cengeng, gadis yang masih mengingat bagaimana carannya merindu, bagaimana rasanya bergantung dan bagaimana itu ‘rasa’ yang telah wanita itu lupakan . Mungkin jika gadis itu masih ada ia sudah lelah berbagi tubuh dengan wanita yang perlahan membeku itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar