Hay.! Gue Briant, usia gue 17 tahun, dan gue benci hari
senin.
Hari terburuk dalam
hidup gue.! selalu senin, entah mengapa selalu senin, satu hari setelah hari
minggu dan masih 5 hari lagi sebelum hari sabtu. Gue benci senin lebih dari
hari apapun juga dalam satu minggu.
Hari ini hari senin, dan dunia gue seketika hancur. Seumur hidup gue, gue benci senin, tapi nggak pernah
sebenci ini. Hari ini Juita memutuskan untuk temenan aja sama gue, mengakhiri
hubungan kami yang selama 1 bulan ini mati-matian gue pertahanain. Hari ini
hari senin, dan Juita ninggalin gue tanpa alasan, hanya karna ada cowok lain
mungkin, atau cewek lain –bisa jadikan? Kita tidak tahu apakah Juita itu
biseks- atau yang lebih buruk lagi, ia bosan.
Hari ini hari senin, dan gue merasa menjadi cowok yang paling menderita didunia ini, paling
gagal sedunia. Entah bagaimana gue bisa menjalani hari-hari gue tanpa Juita, ia
semangat hidup gue, dan gue kehilangannya. Udah gak ada alasan lagi buat hidup.
Entah bagaimana gue bisa menemukan
pengganti Juita, perempuan sempurna dalam impian gue.Juita nggak akan pernah
terganti. Hidup gue seketika terasa hampa.
Hidup punya banyak rasa, sakit dan tertolak salah satunya.
saat gue begitu
terpuruk. Saat dunia seakan berhenti berputar. Saat semuanya perlahan terasa
menjauh, semua warna hilang dan nada-nada menjadi sunyi.
Gue gak akan pernah bisa jatuh cinta lagi, Juita pergi
bersama separo dari jiwa gue dan gak ada yang bisa gantiin dia.!
Hari ini hari selasa, hari keberuntungan gue, gue mencintai
selasa lebih dari apapun juga.
Hari ini hari selasa dan Gue melihatnya, disebrang sana. Wanita
sempurna dalam impian gue, lebih sempurna dibandingkan Juita.
Hidup punya banyak rasa, bahagia dan berbunga-bunga salah
satunya. , bayangkan bagaimana kehidupan yang sempurna yang dapat gue ciptakan
bersama well –wanita yang nggak gue tahu namanya-. Ia sempurna. Mungkin kami
akan berteman dan mempunyai banyak cerita lalu gue bakal menyatakan cinta lalu
kita pacaran, menikah dan punya banyak anak yang juga lucu-lucu.
Saat itu juga, gue
tahu, gue jatuh cinta.
Entah apa yang membuat gue begitu berani, dengan cepat kaki
gue melangkah mendekat. Dengan berani gue bilang
“hay gue Briant”
Wanita itu tersenyum, bingung ~atau lebih tepatnya malu-malu
gue rasa~
“oh, hay” –ia meringis-
“kamu taw gak, kamu bener-bener wanita impian aku, aku rasa
dewi cinta telah mengirimkan kamu dihadapanku. Will you marry me?”
“HAH?”
“stttt, kamu gak perlu jawab, aku udah tahu kalo kita di
takdirkan bersama”
“Joe.. Joeeee...!!! sayang, cepet kesini sayang!!!!!”
Tiba-tiba muncul bruto ~taw bruto di pilem popay si pelaut
gak lo?~ dengan tubuh kekar dan muka garang, awalnya gue pikir itu satpamnya,
tapi ternyata...
“woy, lo ngapain godain istri gue hah?!”
-Well bogem mentah mendarat tepat di mata kanan gue.-
Hay.! Gue Briant, usia gue 17 tahun, dan gue benci hari selasa.
Hari terburuk dalam
hidup gue.! selalu selasa, entah mengapa selalu selasa, dua hari setelah hari
minggu dan masih 4 hari lagi sebelum hari sabtu. Gue benci selasa lebih dari
hari apapun juga dalam satu minggu.
Hari ini hari selasa, dan dunia gue seketika hancur. Seumur hidup gue, gue benci selasa, tapi nggak
pernah sebenci ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar