Selasa, 16 Oktober 2012

Gue Briant, gue benci hari....


Hay.! Gue Briant, usia gue 17 tahun, dan gue benci hari senin.

 Hari terburuk dalam hidup gue.! selalu senin, entah mengapa selalu senin, satu hari setelah hari minggu dan masih 5 hari lagi sebelum hari sabtu. Gue benci senin lebih dari hari apapun juga dalam satu minggu.
Hari ini hari senin, dan dunia gue seketika hancur.  Seumur hidup gue, gue benci senin, tapi nggak pernah sebenci ini. Hari ini Juita memutuskan untuk temenan aja sama gue, mengakhiri hubungan kami yang selama 1 bulan ini mati-matian gue pertahanain. Hari ini hari senin, dan Juita ninggalin gue tanpa alasan, hanya karna ada cowok lain mungkin, atau cewek lain –bisa jadikan? Kita tidak tahu apakah Juita itu biseks- atau yang lebih buruk lagi, ia bosan.

Hari ini hari senin, dan gue merasa menjadi cowok  yang paling menderita didunia ini, paling gagal sedunia. Entah bagaimana gue bisa menjalani hari-hari gue tanpa Juita, ia semangat hidup gue, dan gue kehilangannya. Udah gak ada alasan lagi buat hidup.  Entah bagaimana gue bisa menemukan pengganti Juita, perempuan sempurna dalam impian gue.Juita nggak akan pernah terganti. Hidup gue seketika terasa hampa.

Hidup punya banyak rasa, sakit dan tertolak salah satunya.

saat gue begitu terpuruk. Saat dunia seakan berhenti berputar. Saat semuanya perlahan terasa menjauh, semua warna hilang dan nada-nada menjadi sunyi.

Gue gak akan pernah bisa jatuh cinta lagi, Juita pergi bersama separo dari jiwa gue dan gak ada yang bisa gantiin dia.!

Hari ini hari selasa, hari keberuntungan gue, gue mencintai selasa lebih dari apapun juga.

Hari ini hari selasa dan Gue melihatnya, disebrang sana. Wanita sempurna dalam impian gue, lebih sempurna dibandingkan Juita.

Hidup punya banyak rasa, bahagia dan berbunga-bunga salah satunya. , bayangkan bagaimana kehidupan yang sempurna yang dapat gue ciptakan bersama  well –wanita yang nggak  gue tahu namanya-. Ia sempurna. Mungkin kami akan berteman dan mempunyai banyak cerita lalu gue bakal menyatakan cinta lalu kita pacaran, menikah dan punya banyak anak yang juga lucu-lucu.

Saat itu juga,  gue tahu, gue jatuh cinta.

Entah apa yang membuat gue begitu berani, dengan cepat kaki gue melangkah mendekat. Dengan berani gue bilang

“hay gue Briant”
Wanita itu tersenyum, bingung ~atau lebih tepatnya malu-malu gue rasa~
“oh, hay” –ia meringis-
“kamu taw gak, kamu bener-bener wanita impian aku, aku rasa dewi cinta telah mengirimkan kamu dihadapanku. Will you marry me?”
“HAH?”
“stttt, kamu gak perlu jawab, aku udah tahu kalo kita di takdirkan bersama”
“Joe.. Joeeee...!!! sayang, cepet kesini sayang!!!!!”

Tiba-tiba muncul bruto ~taw bruto di pilem popay si pelaut gak lo?~ dengan tubuh kekar dan muka garang, awalnya gue pikir itu satpamnya, tapi ternyata...

“woy, lo ngapain godain istri gue hah?!”

-Well bogem mentah mendarat tepat di mata kanan gue.-

Hay.! Gue Briant, usia gue 17 tahun, dan gue benci hari selasa.

 Hari terburuk dalam hidup gue.! selalu selasa, entah mengapa selalu selasa, dua hari setelah hari minggu dan masih 4 hari lagi sebelum hari sabtu. Gue benci selasa lebih dari hari apapun juga dalam satu minggu.
Hari ini hari selasa, dan dunia gue seketika hancur.  Seumur hidup gue, gue benci selasa, tapi nggak pernah sebenci ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar